Seorang isteri bukanlah
semata-mata orang kedua. Dia adalah satu pribadi. Satu pribadi yang memiliki
level kepentingannya sendiri di dalam apa yang kita sebut keluarga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam. Bahwa beliau
bersabda: “Apabila diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati
suaminya, dan apabila suaminya tidak ada dirumah, ia menjaga diri dan harta
suaminya.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam: “Dunia adalah perhiasan
(kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan) dunia adalah wanita (istri)
shalihah.” (HR.Muslim dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash). Istri yang baik
akan berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Walaupun terkadang timbul perasaan malas atau berat untuk melaksanakan sesuatu
yang menjadi kewajibannya, tetapi hendaknya diingat bahwa keridhaan suami lebih
diutamakan diatas perasaannya. Lihatlah apa yang dikatakan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam ketika Aisyah Radhiyallahu ‘anha
bertanya: “Siapa diantara manusia yang paling besar haknya atas (seorang)
istri?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam menjawab, “Suaminya.. “
(HR. Hakim dan Al-Bazzar). Dengan taat kepada suami dan tentunya dengan
menjalankan kewajiban agama lainnya, dapat mengantarkan istri kepada surga-Nya.
Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan di shahihkan oleh Al-Albani:
“Bila seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu dan berpuasa pada
bulan Ramadhan dan memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka
kelak dikatakan kepadanya: “masuklah dari pintu surga mana saja yang engkau
inginkan.”
Di antara ciri istri shalehah adalah, pertama, melegakan hati suami bila
dilihat. Rasulullah bersabda, ''Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa
kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya,
selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila
dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan
suaminya, ketika suaminya pergi.'' (HR Ibnu Majah).
Kedua, amanah. Rasulullah bersabda, ''Ada tiga macam keberuntungan (bagi
seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu
lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan
dirinya dan hartamu ...'' (HR Hakim).
Ketiga, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir
dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ''Di antara tanda
kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu
sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam
hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berpikir.''(QS Ar Rum [30]: 21).
Wanita Sholihah adalah Ia Yang Menjaga
Parjinya Atas Orang Yang Diharamkan(Belum Muhrim)